Asmaradana: pilihan sajak, 1961-1991

abadi Adakah akhir akhirnya alam anak-anak angin arah bahkan Bapak Barangkali bayang-bayang berangkat berbisik berkata bintang Buat buku bulan bumi burung cahaya cerita cinta contoh cukup datang daun diam dingin Dongeng engkau entah gelap gerimis Goenawan Mohamad hantu hitam hujan hutan jadi jalan Jangan jarum jatuh jauh jendela kabut kali kalimat kebun kecil Kenapa kini kota Kudengar kulihat kumpulan Kwatrin Lagu lama langit larik laut lewat Lihat majalah malam matahari mati maut melihat memang memberi mencari mengerti menulis menunggu merah mimpi misalnya modern muda mungkin musim Musim Gugur namamu padaku pagi panas panjang pantai Pariksit pasir pembaca penyair Perempuan pergi perjalanan pernah pertama pohon puisi Goenawan putih ruang sajak saling Sebab sebelum sebuah sedih sejarah selalu selamat seluruh semacam Sementara senja senyap sepi sering sesuatu setiap sia-sia siang sorga suara sunyi surat tahu tanpa tengah terakhir terdapat ternyata terus tetap tiba tiga tinggal Tuhan turun usia warna